Kesan Terhadap Eyang Kartodihardjo

“Suatu saat ketika saya pulang liburan kuliah dari Jerman, di dalam perbincangan di teras rumah Purwokerto, tiba-tiba Eyang tanya: “apakah ada Dosen saya yang ‘galak’...”. Sekarang saya baru sadar, bahwa beliau waktu itu menangkap firasat bahwa cucu pertamanya ini bakalan kuliah lama sekali di Jerman..."

"Terakhir kali saya bercengkerama di teras Purwokerto dengan Eyang Kakung adalah sewaktu saya pulang liburan kuliah dari Jerman. Eyang kali ini bercerita dan sangat bangga terhadap putranya, yaitu almarhum om Bagio yang pernah mendapat kepercayaan dari Presiden Suharto (sewaktu almarhum menjadi Panitia Pernikahan mbak Tutut di Istana Bogor). Ketika itu, saya sempat berpikir kok bukan Bapakku yang diceritakannya. Namun tentunya, siapa berani menyela. Beliau terlihat bersukacita dalam bercerita terlebih pada saat menceritakan bahwa Pak Harto memberikan kenang-kenangan Keris yang bagus kepada almarhum om Bagio sebagai tanda terima kasihnya."

“Di mata saya, tentu adik-adik semua memperhatikan juga, bahwa Eyang Kakung adalah pribadi yang disiplin, hidup dengan rutinitas yang teratur, suka berbusana rapih, cenderung terkesan pendiam, namun perhatian sekali kepada cucucucunya.”

( Hari Subandi )

0 komentar:

Posting Komentar